Jumat, 28 Maret 2014

Mencermati Prospek Properti 2014

Pertumbuhan atau prospek properti 2014 diprediksikan akan mengalami penurunan. Banyak kalangan yang memperkirakan sector bisnis ini mengalami perlambatan terutama dikaitkan dengan berbagai factor pengaruh. Salah satunya factor penyebabnya adalah akan diselenggarakannya pesta demokrasi Pemilu 2014.

Momentum politik 5 tahunan tersebut memang menjadi momentum rutin yang mendorong perlambatan sektor industri dan bisnis secara umum. Tidak sedikit pelaku bisnis yang mengantisipasinya dengan menurunkan aktivitas bisnisnya, atau mengalihkannya ke sektor lainnya yang lebih menguntungkan.

Kebutuhan masyarakat terhadap properti sebenarnya tak penah surut, terutama untuk rumah tinggal. Seperti diperlihatkan pada tahun 2013, sector property mengalami knaikan yang cukup signifikan, yaitu rata-rata mencapai sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2012. Bahkan di beberapa daerah tertentu, seperti di Yogyakarta, kenaikan penjualan properti bahkan meningkat hingga mencapai 15 persen.

Sedangkan untuk jenis properti yang banyak mengalami peningkatan penjualan adalah jenis residential. Rumah-rumah untuk tipe sedang yang berada pada kisaran harga Rp 200 hingga 400 juta mengalami meningkatkan paling tinggi. Tampaknya masyarakat kelas menengah, terutama dari kalangan eksekutif dan pelaku bisnis kalangan muda tumbuh dengan cukup signifikan.

Penghambat Prospek Properti 2014

Menurunnya tren dan prospek properti 2014 sebenarnya sudah terasa sejak akhir 2013 lalu. Di sejumlah daerah, penjualan properti pada triwulan akhir 2013 lalu sudah mulai menurun meski tidak terlalu drastis. Penurunan permintaan pasar ini terutama terlihat di Jakarta, terutama untuk penjualan apartemen.

Menurut sejumlah pengamat, penurunan ini terutama disebabkan fluktuasi ekonomi akibat gejolak di bursa saham maupun karena adanya kenaikan inflasi. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menerapkan aturan baru tentang loan-to-value ratio (LTV) maupun karena adanya kenaikan suku bunga juga berpengaruh terhadap penjualan properti. Perlambatan jenis hunian residential ini juga ditandai dengan adanya penurunan sentimen para investor properti.

Meskipun diperkirakan akan mengalami penurunan pada tahun 2014, namun gairah property akan kembali membaik pasca pelaksanaan Pemilu. Bahkan tak sedikit pelaku bisnis perumahan yang optimis, bahwa penjualan hunian selama tahun 2014 akan tetap lebih tinggi dibandingkan tahun 2012. Prospek properti 2014 diyakini juga tetap menarik terutama mengingat makin meningkatnya pendapatan masyarakat secara umum.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Sebelum Berinvestasi, Pahami 5 Cara Menilai Prospek Properti

Investasi properti saat ini merupakan salah satu investasi dengan prospek cerah di Indonesia. Membaiknya kondisi perekonomian, memacu bertambahnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Tentu ini ikut mengkerek tumbuhnya permintaan terhadap properti. Sebagai investor, Anda harus jeli membaca prospek properti Anda. 

"Sebelum Anda melakukan keputusan untuk berinvestasi pada suatu lokasi tertentu, Anda perlu mengamati keunggulan dan kelebihan calon lokasi investasi properti Anda, " kata pakar properti, Panangian Simanungkalit yang dikutip dalam bukunya Rahasia Menjadi Miliarder Properti, Sabtu (1/2/2014). 

Setidaknya, ada lima faktor yang harus Anda perhatikan mengenai prospek investasi properti yang Anda lakukan, yang dikutip dari buku Rahasia Menjadi Miliarder Properti, karya Panangian Simanungkalit, di antaranya yakni :

1. Bagaimana prospek pertumbuhan nilai properti di kawasan itu?
Berbicara mengenai prospek, sebelum Anda membuat prediksi pertumbuhan nilai investasi properti di kawasan Anda, ada tujuh hal yang harus Anda perhatikan. Yaitu apakah ada rencana tata kota, pembangungan jalan, pembangunan jalan arteri, pembangunan mal, pembangunan growth center, pengembangan daerah komersil, perkantoran baru di kamar itu? 

2. Bagaimana status siklus hidup dari kawasan itu?
Anda harus jeli menilai kawasan properti Anda. Menurut Panangian, kawasan sunrise atau kawasan baru berkembang di bawah 60 tahun merupakan kawasan yang prospektif. Karena dianggap memiliki usia yang relatif muda. Tidak hanya itu, Panangian memprediksi nilai properti dikawasan ini selama lima tahun kedepan bisa meningkat hingga 10 persen per tahun untuk semua jenis investasi. 

3. Bagaimana rencana tata kota di kawasan itu?
Semakin baik dan tertata rapi penataan kota oleh pemerintah setempat di kawasan investasi Anda, maka akan semakin berkembang kawasan itu.

4. Di mana posisi lokasi properti Anda dalam kota?
Anda juga perlu mengetahui lokasi persis investasi properti Anda di dalam peta rencana tata ruang kota. 

"Dimana pun lokasi investasi Anda tidak menjadi soal, yang terpenting pastikan lokasi investasi Anda terdapat pada sunrise area," ucapnya. 

5. Bagaimana aktivitas kawasan properti Anda?
Anda harus mengamati orientasi aktivitas kawasan investasi properti Anda. Semakin dekat dengan pusat perbelanjaan, CBD, maka lokasi ini akan semakin prospektif.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Ulang Tahun ke-17, Ray White Berikan Sejumlah Penghargaan

Merayakan ulang tahunnya yang ke-17, Ray White Indonesia menggelar ‘The 17th Annual Ray White Awards 2014’. Sejumlah penghargaan diberian kepada para agen dan kantor cabang Ray White yang berprestasi. 

Dalam persaingan yang sangat kompetitif, kantor Ray White Kelapa Gading Boulevard membawa  pulang beberapa penghargaan, termasuk Top Office peringkat 1 dan Office of the Year.

"Hal ini tidak mengherankan kantor Kelapa Gading Boulevard berada diantara kantor berkinerja terbaik, walaupun kantornya baru di buka selama setahun. Untuk menjadi peringkat pertama dari 147 kantor secara nasional adalah sebuah pencapaian besar," kata Johann Boyke Nurtanio, CEO Ray White Indonesia dalam siaran pers yang diterima Rumah.com. 

Kunci kesuksesan Kelapa Gading Boulevard, menurut Boyke, adalah sosok Wilson Ho yang merupakan salah satu top marketing executive selama 13 tahun saat bergabung di Ray White Kelapa Gading. 

Sementara itu, penghargaan Top 1 Marketing Executive dan Marketing Executive of the Year diraih oleh Andreas Hanel (Ray White Tomang). 

"Hanel secara konsisten telah menjadi top performer di network kami yang merupakan bukti komitmennya terhadap Ray White dan komunitasnya. Untuk menjadi top-echelon di peringkat nasional memerlukan kontribusi yang konsisten kepada komunitasnya," jelas Boyke.

Dia menuturkan, kinerja Ray White tetap baik kendati sektor properti menghadapi berbagai tantangan, seperti kenaikan BBM, pelemahan Rupiah, larangan KPR inden, dan regulasi Loan to Value (LTV). 

“Secara group, penjualan kami tahun lalu tetap bertumbuh signifikan dibandingkan tahun 2012,” tambah Boyke.

Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki serta di dukung dengan peran teknologi yang terkini, imbuhnya, Ray White optimistis menjadikan tahun ini sebagai A Race to Victory!

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Bidik Konsumen Kelas Atas, Sentul City Luncurkan 2 Cluster Anyar

Membidik konsumen kelas atas, PT Sentul City, Tbk. (BKSL), meluncurkan dua cluster baru yakni Riverside Residence dan Santorini Residence. Terletak berdekatan, lokasi kedua cluster ini tak jauh dari cluster Habiture Residence, Novotel Sentul City, Jungleland, Central Business District (CBD) Sentul City, dan pintu tol Sentul Selatan. 

“Kedua cluster baru ini akan diluncurkan pada 29 Maret 2014,” ungkap Hartan Gunadi, Direktur Marketing PT Sentul City Tbk., dalam siaran pers yang diterima Rumah.com. >>Baca: Tahap Akhir Sentul Tower Apartment dan Alana Condotel Dipasarkan

Riverside Residence dibangun di atas lahan 8,1 hektar dan akan diisi 124 unit rumah dua lantai bergaya mediterania modern. Riverside Residence dilengkapi dengan club house luas, jalan utama dengan ROW 20 meter, dan jalan lingkungan dengan ROW 10 meter. 

Untuk tahap pertama, dipasarkan 28 unit yang terdiri atas empat tipe: tipe A Down Slope (LB: 200/LT: 300), tipe B Down Slope (205/300), tipe C Up Slope (203/300), dan tipe D Flat (210/300).

“Dengan kamar tidur empat plus satu, hunian di cluster ini dipasarkan dengan harga perdana mulai Rp3,5 miliar,” ujar Hartan.

Sementara itu, cluster Santorini Residence memiliki 100 unit rumah berdesain modern tropis yang elegan dengan 4 + 1 kamar tidur. Di cluster ini, ditawarkan tiga tipe hunian, yakni tipe A Flat (135/200), tipe B Flat (135/200), dan tipe C Upslope (135/200). Pada tahap pertama akan dipasarkan 18 unit rumah dengan harga perdana mulai Rp2 miliar.

Hartan menuturkan, kedua cluster ini dipasarkan dengan tiga cara pembayaran: cash, cash bertahap sampai 60 kali, dan KPR dengan down payment (DP) sebesar 30% yang dapat dicicil 12 kali. 

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Kamis, 27 Maret 2014

Tahun Politik Investasi Properti Diklaim Paling Aman

Pada 2014 disebut juga dengan tahun politik. Pada tahun ini diprediksi oleh sejumlah pengembang untuk investasi paling aman adalah investasi properti.

"Tahun politik jika ingin investasi orang biasanya cari yang paling aman. Pengamat juga menyebut prospek bisnis yang bagus di tahun politik adalah properti," kata Presiden Direktur Prioritas Land Indonesia, Marcellus Chandra dalam konfrensi pers di Jakarta Design Center.

"Karena harga properti Indonesia memang jauh lebih murah dibanding negara lain," tambah dia.

Menurutnya, dibanding dengan emas, dan saham, properti memang jauh lebih menguntungkan. Dia menjelaskan, investasi di emas, yang sering disebut aset yang aman, sangat bergantung pada ekonomi dunia. 

"Kalau saham juga nilai juga masih dipengaruhi dengan tahun politik. Belum tahu. Tapi saham jauh lebih tenang dibanding emas," jelasnya.

Marcellus menyebut investasi properti sifatnya adalah jangka menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, biasanya didaerah tertentu yang lengkap insfrastrukturnya. Menurut Marcellus, dibanding rumah, apartemen dan ruko, investasi apartemen jauh lebih menguntungkan. 

"Karena kenyataannya dalam kurun waktu lima hingga delapan tahun harga properti naik dua kali lipat," tukas dia 

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Bakrieland Bangun Dua Cluster di Sentul

Pengembang PT Bakrieland Development Tbk mulai mengembangkan Sentul BOGOR--MICOM: PT Bakrieland Development Tbk, perusahaan pengembang kawasan terintegrasi, mulai mengembangkan kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pasca akuisisi lahan seluas 12.000 hektare di kawasan tersebut. 

"Proyek yang kami sebut Sentul Nirwana untuk tahap awal akan dibangun tempat hiburan Jungleland 40 hektare dan dua cluster hunian seluas 9 hektare," kata CEO Unit Usaha Landed Residential PT Bakrieland Development Tbk, Marc Dressler di Sentul, Sabtu (23/7). 

Peluncuran Sentul Nirwana secara resmi dilaksanakan pada Sabtu (23/7) ditandai dengan dimulainya penjualan unit cluster The Atmosphere dan The Breeze, dihadiri calon pembeli dan jajaran direksi dan komisari Bakrieland. 

March mengatakan, Bakrieland telah menyelesaikan masterplan kawasan Sentul Nirwana seluas 600 hektare, serta untuk tahap pertama akan diselesaikan 127 hektare untuk pembangunan Jungleland dan enam cluster rumah, di antaranya cluster The Atmosphere dan The Breeze yang akan dibangun lebih awal. 

Cluster the atmosphere dan the breeze nantinya terdiri dari 400 unit rumah yang pembangunannya akan dimulai Juli 2011 serta diharapkan selesai pada Desember 2012, sedangkan jungleland seluas 40 hektare dijadwalkan pembangunan September 2011 dan selesai Juli 2012.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Sentul City raup penjualan Rp 2 triliun di 2013


Penjualan salah satu pengembang properti PT Sentul City Tbk cukup menggembirakan pada tahun lalu. Pengembang dengan kode emiten BKSL ini mencatat hasil pra penjualan (marketing sales) tahun 2013 sekitar lebih dari Rp 2 triliun, mencapai target yang dipatok Rp 2 triliun. 

"Sebenarnya hasil marketing sales Rp 2 triliun ini sudah tercapai sejak November 2013 lalu, sehingga di Desember ada sedikit penambahan," ucap Michael Tene, Investor Relations Manager BKSL kepada KONTAN (17/1) lalu. 

Sebelumnya, BKSL sempat menargetkan marketing sales Rp 1,5 triliun hingga akhir tahun 2013. Namun, hasil ini sudah tercapai sejak Agustus lalu, sehingga pihak manajemen menaikkan target marketing sales hingga Rp 2 triliun. 

Menurut Michael, hasil marketing sales ini tertopang sekitar 60%-70% dari kawasan perumahan (landed house), apartemen sekitar 30%, dan sisanya commercial building atau ruko. 

Tahun ini, BKSL menargetkan kenaikkan marketing sales sekitar 15%-20% dibandingkan tahun lalu. Artinya, nilai marketing sales tahun 2014 dipatok sebesar Rp 2,3-2,4 triliun. Adapun, perusahaan akan meluncurkan beberapa proyek, diantaranya seperti kawasan perumahan, dan apartemen untuk kelas menengah atas.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Rabu, 26 Maret 2014

Pasar Hotel Bogor Masih Menjanjikan

Bisnis perhotelan di Kota Bogor, Jawa Barat masih menjanjikan karena ceruk pasarnya belum jenuh. Jumlah kamar yang tersedia baru mampu melayani 30% dari permintaan pasar. Direktur Utama PT Anugerah Jaya Agung, pengembang dan pengelola Hotel Salak The Heritage, Agus Prihanto mengatakan, potensi pasar perhotelan di Bogor masih sangat besar. Oleh karenanya kompetisi antar hotel di kota hujan tersebut belum terlalu ketat.

“Yang ada adalah persaingan antar kota. Misalnya, persaingan antara Bogor dan Bandung,” ujar Agus di Bogor.

Sampai 2013, kata Agus, jumlah hotel di Kota Bogor mencapai 60 hotel. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20-an hotel masuk kategori bintang, sedangkan 40 hotel nonbintang. Pasar paling gemuk ada di pasar tengah, yakni bintang dua dan tiga.

Jumlah kamar yang dipasok hotel berbintang kurang lebih 1.500 kamar. Jumlah tersebut, menur ut Agus, hanya mampu melayani 30% dari permintaan kamar. Sebagai parameter, Agus mencontohkan penyerapan permintaan pasar di Hotel Salak. Setiap bulan, kata dia, terdapat 500 perusahaan atau instansi yang ingin beracara di Hotel Salak.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

APARTEMEN MULAI MENJAMUR DI KOTA BOGOR

Gaya hidup tinggal di hunian vertikal tak hanya milik Jakarta, melainkan sudah merambah kawasan pinggiran seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan juga Bogor.

Di Bekasi  saat ini terdapat 16 proyek dengan jumlah 18.128 unit apartemen yang sudah dalam proses konstruksi. Sementara di Tangerang dan Tangerang Selatan , sedang ditawarkan dan dibangun 12.560 unit dari 10 proyek apartemen. 

Demikian halnya Depok yang sarat dengan pengembangan dormitori untuk kalangan sivitas akademika. Di kota pelajar ini setidaknya terdapat 10 apartemen yang sudah dihuni dan sedang dibangun dengan jumlah total 13.230 unit. 

Bagaimana dengan Bogor ? Kota Hujan ini memang tertinggal di belakang jirannya. Virus konsep hunian jangkung baru merambah Bogor pada 2012, saat Binakarya Propertindo Group melansir Bogor Valley Condotel, dan Gapura Prima Group memperkenalkan Bogor Icon Residential and Condotel. 

Hingga 2014, kota yang kini dinakhodai Bima Arya Sugiarto tersebut, akan menambah koleksi apartemennya menjadi tujuh proyek. Selain Bogor Valley Condote, dan Bogor Icon Residential, juga Salak Tower, Gardenia Apartment, Grand Yasmin Square, Menara Apernas Gaperi, dan Dramaga Tower. 

Menurut Head of Marketing PT Duta Dramaga Lestari, Hermawan Wana, potensi Bogor sebagai wilayah garapan apartemen sama besarnya dengan Depok. Pasalnya, kedua kota ini punya kemiripan karakter, yakni sentra pendidikan tinggi dengan jumlah sivitas akademika mencapai puluhan ribu orang yang belajar di Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Juanda, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Universitas Pakuan, dan Universitas Terbuka.

"Mereka adalah captive market  bagi apartemen atau dormitori yang kami kembangkan. Selama ini, kebutuhan mereka akan hunian belum terakomodasi secara maksimal. Pasokan hanya berasal dari rumah-rumah tapak, dan juga tempat kost yang tersebar di sekitar kawasan kampus Dramaga dan pusat kota dengan kualitas seadanya," papar Hermawan kepada Kompas.com , Rabu (5/3/2014). 

Para sivitas akademika tersebut, tambah Hermawan, adalah mereka yang tinggal di Jakarta, Cianjur, Sukabumi, dan bahkan kota Bogor sendiri. "Mereka menjadi penglaju setiap hari. Dengan pola hidup seperti itu, menjadi tidak efisien dalam hal waktu, tenaga, dan biaya hidup yang dikeluarkan, termasuk ongkos transportasi. Mereka membutuhkan tempat transit, lebih jauh lagi hunian permanen dengan kualitas lebih baik dan praktis," katanya.

Duta Dramaga Lestari (DDL) pun kemudian menangkap pasar pasti tersebut dengan mengembangkan Dramaga Tower dalam konsep pembangunan superblock  Dramaga City seluas 28 hektar di kawasan Dramaga, Bogor Barat. Mereka berencana mendirikan sebanyak 2.000 unit dalam 4 menara apartemen Dramaga Tower.

DDL mematok harga sesuai kantong penglaju dan sivitas akademika yakni Rp 170 juta untuk unit ukuran studio (21 m2), dan Rp 360 juta untuk tipe dua kamar tidur.

"Menara pertama yang kami rilis sebanyak 465 unit. Sejumlah 250 unit di antaranya sudah terjual," ungkap Hermawan.

Selain apartemen, DDL akan melengkapinya dengan pusat belanja, water park , kondotel, dan perkantoran berkonsep ruko.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Tips Memilih Investasi Dalam Usaha Properti

Anda bingung dalam memilih investasi dalam properti, apakah tanah, rumah, atau apartemen. Artikel ini mungkin dapat membantu Anda untuk memilihnya. Artikel ini di buat oleh seorang perencana keuangan.

Di sini lebih memfokuskan pada sisi investasi yang bermuara pada peningkatan nilai pengembalian investasi. Adapun mengenai aspek legal khususnya undang-undang yang mengatur mengenai rumah susun tidak dibahas dalam artikel ini.

Berikut rumus atau formula dalam sebuah investasi. Investasi dalam bidang apapun tentu mengharapkan tingkat pengembalian atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah return. Faktanya return dapat menjadi positif alias untung dan dapat juga negatife atau rugi.

Berikut Rumus formula dari return (pengembalian):

R = Income + Capital (jika + menjadi capital gain; jika – menjadi capital loss)

Dari formula diatas (jika) income hanya sebesar positif (+) Rp 1.000 sedangkan capital menjadi negatif (-) Rp 1.500 maka akumulasi return menjadi negative (-) Rp 500 atau dengan kata lain investor rugi Rp 500.

Selanjutnya dalam bisnis properti kita tinggal memilah-milah mana yang berpotensi sebagai income dan mana yang berpotensi sebagai capital. 

Tanah:

- Return yang cukup besar, ini bisa didapat dari data rata-rata kenaikan tanah (disekitar Jakarta) dalam hal ini Cibubur, Depok dan Serpong pertahun dalam kisaran 15 persen s/d 30 persen tentu tergantung lokasi dan infrastruktur disekitarnya
- Biaya perwatan relatif sangat rendah
- Tidak perlu diasuransi, relatif aman karena tidak bisa terbakar.
- Sulit untuk mendapatkan income tambahan dlm bentuk sewa, dll
- Lebih sulit dijadikan jaminan utang di Bank jika dibandingkan dengan rumah;
- Semakin luas, semakin tidak likuid karena sulit mencari pembeli yang memiliki banyak uang.

Rumah:

- Return yang sedang, namun tetap menjanjikan. Meskipun harga permeter persegi lebih mahal sekitar + 5 persen hingga 10 persen dari harga tanah, namun kenaikan harga pertahun masih dibawah kenaikan harga tanah. Kenaikan harga berada dalam kisaran 10 persen hingga 25 persen
- Lebih likuid dari pada tanah karena mayoritas orang lebih suka membeli rumah dari pada membeli tanah;
- Lebih mudah untuk dijadikan jaminan utang di Bank;
- Kemungkinan mendapatkan income tambahan sedang karena bisa disewakan.
- Nilai ekonomis bangunan terus menyusut setiap tahunnya, biasanya sebesar 10 persen penyusutan pertahun
- Dengan adanya bangunan maka pembayaran Pajak (PBB) menjadi lebih mahal jika dibanding dengan tanah;
- Perlu diasuransikan terhadap kemungkinan kebakaran.

Apartemen:

- Return yang kecil, hal ini disebabkan karena adanya nilai susut dari bangunan apartemen yang cukup besar yakni sekitar 20 persen pertahun;
- Cukup likuid karena orang masih mencari apartemen yang pada umumnya berlokasi strategis. Sedangkan jika membeli rumah pada lokasi strategis memerlukan jumlah uang yang lebih besar. Meskipun harga apartemen per M2 cukup mahal, namun masih lebih sedikit dana yang dikeluarkan karena luasan partemen yang relatif kecil;
- Jika dijadikan jaminan di Bank, nilai taksasi dibawah rumah;
- Umumnya income tambahan cukup besar;
- Biaya rutin seperti listrik dan perawatan relatif mahal karena dihitung dengan mengikut sertakan fasilitas bersama atau fasilitas umum;
- Tidak dapat merenovasi sesuka hati, hanya terbatas pada interior;
- Sering terjadi masalah yang terkait dengan unit milik orang lain, misalkan kebocoran kamar mandi atau pipa pembuangan air milik orang lain yang mengakibatkan unit yang kita miliki harus di perbaiki.

Dengan demikian anda dapat memilih serta memilah investasi properti apa yang paling cocok dengan anda. Artikel ini juga untuk membuka wawasan bagi para calon investor perorangan di bidang properti.


Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Selasa, 25 Maret 2014

Pertimbangan Selain Harga dalam memilih Properti atau Rumah

Harga bukanlah satu-satunya pertimbangan yang harus diambil guna mengambil keputusan untuk membeli rumah. Keputusan ini juga didasari oleh beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan.

Aspek-aspek tersebut adalah:

- Lokasi
- Akses jalan menuju rumah
- Lingkungan sekitar rumah
- Keadaan fisik rumah itu sendiri
- Ukuran yang sesuai dengan yang diinginkan

Lokasi merupakan faktor penting dalam menentukan harga properti yang ingin dibeli. Apabila Anda memiliki kemampuan untuk membeli rumah di daerah strategis, hal ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat baik.

Untuk tempat tinggal, membangun keluarga sebaiknya jangan di daerah perindustrian, terminal bus, tempat pembuangan sampah, atau tempat penyimpanan bensin atau gas.

Keadaan fisik rumah yang Anda inginkan juga harus diinspeksi. Jangan sampai Anda memperoleh sebuah bangunan yang dengan kasat mata bagus akan tetapi di berbagai sudut bangunan rumah sudah bobrok.

Terakhir, pertimbangannya adalah ukuran serta tata letak rumah tersebut. Bila Anda membeli rumah dan sedikit sekali disinari matahari (sinar matahari masuk ke rumah) hal itu dapat mengurangi kesegaran ruangan di dalam rumah.

Membeli rumah, apalagi untuk ditinggali tidaklah mudah. Terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan rumah yang diinginkan. Tapi karena letak yang strategis mengakibatkan harga dari rumah tersebut menjadi di luar kemampuan keuangan Anda. Sehingga tertundalah atau batallah keputusan untuk membeli rumah. Dan Anda harus memulai lagi mencari rumah idaman keluarga.

Ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli rumah. Lokasi merupakan faktor utama yang harus Anda sepakati bersama keluarga (suami atau istri). Melihat lokasi juga harus mempertimbangkan kelengkapan fasilitas di sekitar perumahan seperti sekolah, rumah sakit, tempat hiburan, supermall atau supermarket.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

TIPS MEMILIH APARTEMEN

Memilih Apartemen Untuk Dihuni.

Lokasi tidak harus di pusat bisnis Jakarta. Yang penting fasilitas di dalam dan di sekitar apartemen mampu memenuhi semua kebutuhan dan gaya hidup Anda.

Lokasi, fasilitas, legalitas dan kualitas bangunan memang jadi pertimbangan utama dalam memilih apartemen. Tapi, faktor “tingkat hunian” juga tidak bisa diabaikan, terutama bila Anda membeli apartemen untuk dihuni sendiri. Soalnya, Anda pasti tidak mau tinggal di apartemen yang kosong, bukan? Selain itu, makin tinggi tingkat hunian makin mudah menyewakannya.

Masalahnya, bagaimana mengetahui sebuah apartemen (yang masih dibangun) kelak akan dihuni? Inilah sulitnya. Di negeri ini apartemen kadung menjadi instrumen investasi ketimbang dipakai sendiri. Karena itu saran dari Deden Sudarbo, Associate Director, Head of Residential Services PT Jones Lang LaSalle yang memasarkan Nusadua Residence (Bali), dan Herman Nagaria, Asisten Direktur PT Summarecon Agung Tbk, pengembang apartemen The Summit (Kelapa Gading-Jakarta Utara), plus beberapa sumber lain berikut ini mungkin bisa membantu Anda.

Pertama, lihat reputasi developernya dengan mencari tahu apartemen yang pernah dibangun. Cek ke lokasi, dihuni atau tidak. Lihat juga segmen pasar atau ekspatriat yang banyak menghuninya. “Kalau apartemen sebelumnya selalu clear dan dihuni, kemungkinan besar apartemen yang Anda beli sekarang juga begitu. Developer akan berupaya menjaga reputasinya,” kata Deden.

Kedua, bandingkan harga beberapa apartemen sejenis dengan melihat benefit yang ditawarkan (kualitas bangunan, pilihan material, desain interior-eksterior, perabot, aksesoris dan fasilitasnya). Pilih apartemen dengan fasilitas paling lengkap serta kualitas bangunan, desain interior-eksterior, pilihan material, dan perabot paling baik di kelasnya karena paling berpotensi untuk dihuni.

Fasilitas terbagi dua: di dalam dan di luar apartemen. Di dalam apartemen sebutlah kolam renang, fitness centre, minimarket, salon, laundry, plus sistem keamanan dan keselamatan penghuni (lift, tangga darurat, pemadam kebakaran, satpam, CCTV, dll). Berbagai fasilitas itu harus sepadan dengan jumlah menara dan unit apartemen. Kalau menaranya lima tapi kolam renang hanya satu, kemungkinan banyak yang emoh menghuninya.

Sedangkan di luar apartemen, fasilitas itu mulai dari perkantoran/tempat usaha, pusat belanja, rumah sakit, sarana pendidikan dan olahraga, sampai tempat hiburan. “Makin lengkap dan makin mudah fasilitas itu diakses, makin besar kemungkinan apartemen dihuni. Soalnya, orang tak perlu ke mana-mana untuk memenuhi semua kebutuhan dan gaya hidupnya,” kata Herman.

Karena itu pilihan lokasi tidak harus di pusat bisnis (central business district/CBD) seperti kawasan segitiga emas Jakarta. Di wilayah seperti Kelapa Gading dan Lebak Bulus pun oke. Tengok saja apartemen Bona Vista (Lebak Bulus-Jakarta Selatan). Jauh dari pusat bisnis tapi sebagian besar unitnya selalu terisi, terutama oleh ekspatriat Singapura. Soalnya, fasilitas di sekitarnya cukup lengkap, mulai dari sekolah Singapura, Jakarta International School, sarana olahraga dan hiburan, rumah sakit dan mal Pondok Indah, dan (kini) Cilandak Town Square.

Ketiga, lihat jumlah menara dan unit apartemennya. Kalau menara dan jumlah unit di setiap lantai banyak dan serba kecil, lalu ada yang membeli dua tiga unit sekaligus, kemungkinan besar apartemen itu banyak dibeli investor bukan end user. Begitu pula, kalau banyak unit apartemen dijual lagi (formal atau lewat bisik-bisik) sebelum pembangunan fisik tuntas, berarti yang membeli kebanyakan spekulan.

Keempat, bila membeli apartemen mix used, lihat apakah apartemen berdiri di atas mal atau terpisah. Kalau di atas mal, pertelaan atau pembagian hak bersama (common property)-nya harus jelas. Bila campur aduk antara mal dan apartemen orang cenderung enggan tinggal di apartemen itu karena privasinya akan terganggu.

Kelima, upayakan membeli apartemen yang disukai ekspatriat. Pada umumnya tingkat huniannya tinggi. Ekspatriat bule dan Jepang mencari apartemen dengan fasilitas, standar bangunan dan pengelolaan sekelas hotel berbintang, jumlah unit sedikit, tidak menyatu dengan mal, tenang, bersih dan jauh dari bau asap makanan.

Ekspatriat yang sudah berkeluarga lazimnya menyukai apartemen dua atau tiga kamar yang dekat dengan sekolah dan rumah sakit, tapi tetap mudah diakses dari tempat kerja. Sedangkan yang sorangan memilih apartemen satu kamar yang dekat dengan tempat kerja dan pusat hiburan. Sebaliknya ekspatriat India, Korea dan Taiwan oke saja dengan apartemen yang bersatu dengan mal, bioskop, bar, karaoke dan outlet makanan. Standar apartemen mereka juga tidak setinggi tuntutan ekspatriat bule dan Jepang.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com

Ray White Pamerkan Properti Mancanegara

Bertempat di Ciputra World Surabaya, Ray White Indonesia menggelar 'The 2nd Ray White Property Expo 2014'. Dalam acara yang berlangsung 3 – 9 Maret 2014 ini ditawarkan beragam pilihan investasi properti-properti terbaik di Indonesia maupun mancanegara, seperti di Nusajaya, Malaysia dan Amerika Serikat.

Dari dalam negeri, dipasarkan produk apartemen, perumahan, dan kompleks pergudangan modern, seperti Legundi Sumo Estate, Ilufawatukosek Warehouse, Citraland Denpasar, Student Castle Apartment Jogja, Pavilion Permata Apartment Surabaya, dan De Papilio Apartment Surabaya. 

Event ini juga menjadi puncak dari program promo “Jual Properti, Dodge Journey menanti!”. Program promo yang diadakan untuk wilayah Surabaya dan Makassar ini dilakukan pada periode April – Desember 2013.

"Program ini kami lakukan sebagai wujud dedikasi Ray White kepada para klien yang telah setia menggunakan jasa Ray White untuk traksaksi jual-beli-sewa-lelang properti,” jelas Johann Boyke Nurtanio, CEO Ray White Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Rumah.com hari ini.

Ray White_Know How

Pada kesempatan yang sama, Donny Muchelly, Head of Marketing Communication Ray White Indonesia menuturkan, Ray White semakin mengukuhkan diri sebagai market leader di industri real estat Indonesia, terutama sejak meluncurkan kampanye marketing: Ray White_Know How.

"Ray White_Know How mengangkat value Ray White, berupa pengetahuan, pengalaman, dan keahlian Ray White untuk memaksimalkan nilai jual properti dengan didukung kemampuan untuk menarik minat dari para pembeli potensial,” kata Donny.

"Selain itu, marketing campaign Ray White_Know How juga mengintegrasikan keahlian dan pengalaman panjangnya untuk berkolaborasi dengan teknologi terbaru guna memudahkan customer-nya untuk mendapatkan properti yang ideal dengan cara yang mudah dan efektif,” imbuhnya.

Kunjungi juga website kami : www.raywhitesentul.com